Risetpasar atau pemasaran adalah bentuk kegiatan berupa perumusan masalah, pengumpulan data, analisis, dan pelaporan yang disusun secara sistematis sebagai pedoman dalam menentukan strategi pemasaran produk. Marketing research harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan, pengumpulan data, pengolahan Selain mendapatkan keuntungan, memberikan kepuasan pada pelanggan juga menjadi keinginan para pelaku usaha. Jika pelanggan merasa puas dengan produk barang atau jasa yang ditawarkan, pelaku usaha atau perusahaan juga akan mendapatkan berbagai manfaat, mulai dari hubungan yang terjalin dengan baik antara pelaku usaha dengan pelanggan, hingga loyalitas pelanggan terhadap produk yang dimiliki perusahaan dan akhirnya membentuk efek rekomendasi berkelanjutan seperti domino. Tidak hanya perorangan, pelanggan juga bisa berasal dari instansi, lembaga, atau organisasi yang membeli produk barang atau jasa yang ditawarkan secara rutin. Dapat dikatakan, pelanggan adalah sosok yang memiliki perhatian penuh terhadap produk yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, mendapatkan dan menjaga kepercayaan pelanggan tentu menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Tetapi, sebelum menjaga kepercayaan pelanggan, alangkah baiknya jika kamu memahami apa yang dimaksud dengan pelanggan itu sendiri. Tidak hanya satu, nyatanya terdapat beberapa jenis dan karakteristik pelanggan yang perlu kamu pahami sebagai pelaku usaha. Sebab, tidak hanya kamu, perusahaan yang menjadi kompetitormu juga berusaha untuk memahami pelanggan setianya agar tidak pindah ke lain hati. Jangan sampai tenggelam dalam ketidaktahuan, saatnya ketahui dan pahami pengertian pelanggan adalah, jenis pelanggan, hingga karakteristiknya secara lengkap melalui artikel ini. Pelanggan adalah seseorang, kelompok tertentu, instansi, lembaga, atau organisasi yang membeli, menerima, mengkonsumsi, atau menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan. Tujuan utama dari perusahaan komersial adalah untuk menarik pelanggan dan mendorongnya untuk kembali membeli produk yang sama hingga akhirnya menjadi pelanggan setia. Di sisi lain, pelanggan juga sering dianggap sebagai sosok yang memiliki hubungan dengan penjual. Jika yang ditawarkan adalah jasa profesional, seperti pengacara, pelanggan yang dimaksud akan disebut sebagai klien. Ketika pelanggan membeli sesuatu, penjual akan fokus pada produk yang ditawarkan agar pelanggan tersebut kembali membeli produknya. Tetapi, dengan klien, tujuan orang yang menawarkan jasa akan fokus pada menjalin hubungan. Sementara itu, beberapa ahli juga memiliki pengertian tersendiri mengenai istilah pelanggan seperti yang dijelaskan berikut ini 1. Maine Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya. Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada hal-hal yang menjadi keinginannya. Tidak ada seorang pun yang pernah menang beradu argumentasi dengan pelanggan. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan. 2. Nasution dan Gaspersz Pelanggan adalah semua orang yang menuntut organisasi untuk memenuhi standar kualitas tertentu. Oleh sebab itu, pelanggan mampu memberikan pengaruh pada kinerja organisasi. 3. Bean dan Maine Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada perusahaan, tetapi sebaliknya. Pelanggan adalah orang yang membawa organisasi untuk mengikuti keinginannya. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan. 4. Tjiptono dan Diana Pelanggan adalah orang yang membeli dan menggunakan produknya. 5. Dharmmesta dan Handoko Pelanggan adalah individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangga. 6. Pamitra Pelanggan adalah individu pembuat keputusan yang menyebabkan seseorang harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. 7. Supranto Pelanggan adalah setiap individu yang menerima suatu jenis barang atau jasa dari beberapa orang lain atau kelompok orang. 8. Lupiyoadi Pelanggan adalah seorang individu yang secara kontinu dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut. Lantas, bagaimana dengan jenis pelanggan? Tidak hanya satu, terdapat tiga jenis pelanggan yang perlu kamu ketahui, mulai dari pelanggan internal, pelanggan eksternal, hingga pelanggan perantara. Baca juga Free Gift untuk Customer sebagai Bentuk Marketing? Why Not?! Pelanggan Internal Adalah Pelanggan internal adalah pelanggan yang berasal dari lingkup dalam perusahaan yang membeli suatu produk atau layanan untuk dijual kembali ke orang lain. Pelanggan internal dapat berupa agen, lembaga, atau organisasi yang mendistribusikan produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Secara garis besar, pelanggan internal adalah perwakilan penjualan yang bekerja sama dengan perusahaan. Dengan demikian, pelanggan internal bukan berarti individu, lembaga, atau organisasi yang menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan secara langsung untuk diri sendiri. Pelanggan internal memiliki kesepakatan kerja sama dengan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan bersama. Dalam memaksimalkan pekerjaannya, pelanggan internal membutuhkan dukungan yang baik berupa sistem dan struktur kerja yang efisien agar bisa mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin. Walau secara tidak langsung, pelanggan internal adalah bagian dari perusahaan, tetapi keberadaan pelanggan internal sering kali terlupakan. Sebab, hal-hal yang berhubungan dengan service excellence sering kali dikaitkan dengan pelanggan eksternal. Padahal, dalam penilaian kualitas, terdapat fase next process dari pelanggan internal. Karena tidak menggunakan produk barang atau jasa untuk diri sendiri dan menjualnya kembali, contoh pelanggan internal adalah distributor, agen resmi, atau produsen suatu barang dengan mengolah atau memberi nilai tambah ekonomi terhadap barang yang dibeli tadi untuk dijual kembali, seperti produsen kain yang memiliki pelanggan internal seorang pengusaha konveksi pakaian. Baca juga Bahan Baku dalam Industri Pengertian, Jenis, dan Contohnya Pelanggan Eksternal Adalah Pelanggan eksternal adalah pelanggan yang secara mengonsumsi atau menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan secara langsung untuk diri sendiri. Pelanggan eksternal dapat disebut juga sebagai pelanggan akhir. Contoh pelanggan eksternal adalah seorang ibu rumah tangga yang membeli berbagai kebutuhan secara rutin setiap bulan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat pelanggan eksternal merasa puas dan loyal adalah dengan memahami mereka melalui produk berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, pelanggan eksternal akan merasakan manfaat nyata dan secara terus menerus memakai produk yang sama karena merasa puas. Tanpa diminta, pelanggan eksternal juga akan merekomendasikan produk yang digunakan ke orang-orang terdekatnya. Jika sudah seperti itu, tinggal menunggu saja hingga pelanggan setiamu bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Selain pelanggan internal dan pelanggan eksternal, terdapat pula pelanggan perantara yang bertindak sebagai perantara produk. Pelanggan perantara dapat berupa individu atau kelompok tertentu. Tidak jauh berbeda dengan pelanggan internal, pelanggan perantara juga tidak mengonsumsi atau menggunakan produk untuk diri sendiri. Hanya saja, pelanggan perantara tidak berasal dari lingkup perusahaan, melainkan individu atau kelompok tertentu yang mendistribusikan produk perusahaan. Contoh pelanggan perantara adalah reseller produk skincare, pedagang sembako, dan sebagainya. Baca Juga Peran Penting Strategi Customer Relationship dalam Bisnis Berbagai Karakteristik Pelanggan Untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan, kamu harus mengetahui dan memahami karakteristik para pelanggan agar bisa menggunakan cara yang tepat saat berhadapan dengan mereka. Berbagai karakteristik pelanggan yang mungkin kamu temui adalah sebagai berikut Pelanggan baru Seorang pelanggan baru biasanya sering mengajukan banyak pertanyaan mengenai produk barang atau jasa yang ditawarkan. Jangan ragu menjawabnya dengan detail, sebab pelanggan yang tertarik dengan produkmu tentu bisa menjadi pelanggan potensial di masa mendatang. Pelanggan potensial Ya, biasanya seorang pelanggan potensial akan menunjukkan rasa ketertarikan terhadap produk melalui berbagai pertanyaan. Sekali lagi, jangan ragu untuk menjawab dan menjelaskan produk dengan detail agar pelanggan merasa puas dan menjadi pelanggan setia. Pelanggan impulsif Seorang pelanggan impulsif biasanya ditandai dengan sikap spontan dalam membeli sebuah produk. Bahkan, pelanggan impulsif tidak membutuhkan hal persuasif untuk meyakinkan mereka. Kemudahan dalam menjangkau suatu produk menjadi faktor utama bagi para pelanggan impulsif. Pelanggan hemat Seorang pelanggan hemat pasti akan menyukai berbagai produk yang sedang diskon, cashback, atau promo lainnya. Biasanya, pelanggan hemat hanya akan membeli produk saat promo sedang berlangsung, kecuali jika benar-benar membutuhkan produk tersebut. Pelanggan setia Setelah menemukan produk yang tepat, seorang pelanggan setia biasanya enggan berpindah ke produk lain. Tidak hanya itu, pelanggan setia juga akan merekomendasikan produk yang digunakan ke orang-orang terdekatnya tanpa diminta. Pelanggan yang berkembang Seorang pelanggan yang berkembang tidak jauh berbeda dengan pelanggan setia. Tetapi, tidak hanya merekomendasikan produk yang digunakan ke orang-orang terdekatnya tanpa diminta, pelanggan ini juga bisa berkembang menjadi pelanggan perantara. Ya, tidak hanya mengonsumsi atau menggunakan dan merekomendasikan, pelanggan ini akhirnya juga turut menjual produk tersebut sebagai reseller. Selain karakteristik pelanggan, hal yang tidak kalah penting untuk bisa memahami perilaku pelanggan adalah mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka. Setiap pelanggan tentu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Mereka tentu dengan senang hati menerima informasi yang dapat menjadi solusi permasalahan yang ada. Mulai dari cara menerapkan gaya hidup lebih sehat, cara mendapatkan penghasilan tambahan, dan lain sebagainya. Saat mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka, kamu bisa mulai mencari produk yang sesuai untuk menyelesaikan masalah mereka. Selanjutnya, mengetahui penilaian pelanggan juga tidak kalah penting untuk dilakukan. Kamu bisa mengetahui persepsi pelanggan terhadap produk melalui sebuah survei. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan feedback yang berguna sebagai bahan evaluasi. Dengan mengetahui informasi tersebut, para pelaku usaha sepertimu bisa segera memperbaiki kekurangan dari produk yang ditawarkan. Selain produk, kamu juga bisa menggunakan informasi tersebut untuk menelaah kembali dan menyesuaikan cara berkomunikasi dengan pelanggan. Apakah sudah sesuai? Apakah pelanggan puas dengan kualitas produk saat ini? Kamu bisa membuat survei sederhana dengan menggunakan aplikasi survei yang tersedia dan membagikannya di media sosial. Kenali pelangganmu sejak dini agar mereka tidak meninggalkanmu begitu saja dan beralih ke kompetitor. Baca juga 7+ Ide Bisnis Online Rumahan Penutup Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, selain mendapatkan keuntungan mendapatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Jika pelanggan merasa puas dengan produk barang atau jasa yang ditawarkan, pelaku usaha atau perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan tersendiri. Tetapi, untuk mewujudkan hal tersebut, mengetahui dan memahami jenis dan karakteristik pelanggan menjadi kunci keberhasilan. Dimulai dari memahami pengertian pelanggan adalah, pelanggan internal adalah, contoh pelanggan internal, pelanggan eksternal adalah, hingga contoh pelanggan eksternal, semua informasi yang diperlukan sudah dibahas melalui artikel ini. Jika ingin mengetahui lebih lanjut hal-hal yang berhubungan dengan pelanggan atau membutuhkan informasi lainnya untuk mengembangkan bisnis yang kamu miliki, jangan ragu untuk menemukannya di sini. Jangan lupa pilih majoo untuk menemani perjalanan bisnismu, ya. Manfaatkan berbagai fitur praktis dan menarik yang dapat disesuaikan dengan segala kebutuhan. Saatnya berlangganan sekarang! Lebihlanjut Suryani (2008 : 159) mengemukakan bahwa sikap konsumen merupakan faktor psikologis penting yang perlu dipahami oleh pemasar karena sikap dianggap mempunyai korelasi yang positif dan kuat mengenai nilai informasi dan keputusan membeli, hal ini disebabkan karena konsumen yang suka atau bersikap positif terhadap suatu produk diperoleh May 29, 2022 Mencari Jawaban 1 Views Pelanggan yang sedang mencari-cari informasi produk disebut? pelanggan internal pelanggan eksternal pelanggan kolektif pelanggan perorangan pelanggan komunal Jawaban yang benar adalah B. pelanggan eksternal. Dilansir dari Ensiklopedia, pelanggan yang sedang mencari-cari informasi produk disebut pelanggan eksternal. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. pelanggan internal adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. pelanggan eksternal adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban C. pelanggan kolektif adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. pelanggan perorangan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. pelanggan komunal adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. pelanggan eksternal. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Dijawab Oleh Admin Cari Jawaban Check Also Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu? Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu? Berdiri kuda-kuda Rileks Istirahat Berdiri kangkang Tegak Jawaban D. ... Read more 1Pengertian Segmentasi Pasar. 2 Alasan Penting Perusahaan Melakukan Segmentasi Pasar. 3 Tujuan Segmentasi Pasar. 3.1 1. Menentukan konsumen yang tepat. 3.2 2. Mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. 3.3 3. Membuat pesan dari produk Anda tersampaikan dengan baik kepada konsumen. Consumer Decision Making merupakan bagian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan produk yang akan dibeli. Proses ini dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi produk, evaluasi alternatif, pengembalian keputusan dan evaluasi pasca pembelian. Setiap tahapan pada proses customer decision making tersebut sangat penting. Oleh karena itu, sebuah bisnis harus bisa memberikan pelayanan terbaik pada setiap tahapan untuk mempengaruhi pelanggan membeli produk Anda. Lalu apa saja tahapanya? dan faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli? temukan jawabanya selengkapnya pada artikel dibawah ini. Apa itu Consumer Decision Making? Consumer Decision Making atau pengambilan keputusan konsumen adalah proses membuat pilihanyang dilakukan pelanggan dengan mengidentifikasi, mengumpulkan informasi, dan menilai resolusi alternatif. Perusahaan dapat membantu konsumen membuat keputusan bijaksana dengan membuatnya lebih sederhana melalui informasi yang relevan dan menawarkan beberapa alternatif. Namun sebelum itu, proses pengambilan keputusan konsumen perlu bisnis pelajari. Sebab hal ini akan membantu bisnis memahami kebutuhan atau keinginan konsumen. Misalnya mengapa akhirnya seseorang memutuskan untuk membeli sesuatu serta mengapa brand tersebut yang menjadi pilihan memiliki latar belakang pengambilan keputusan yang cukup panjang. Hasil riset tersebut dapat dijadikan bahan menyusun strategi pemasaran dan penjualan yang lebih efektif kedepannya. 3 Jenis Consumer Decision Making Menurut Theory of Buyer Behavior oleh John Howard dan Jagdish Sheth ada 3 jenis customer decision making, yaitu sebagai berikut – Extensive Problem Solving EPS EPS merupakan kondisi ketika konsumen menemukan adanya kategori produk baru atau ingin membeli produk yang tidak terlalu diketahuinya sebelumnya. EPS juga mewakili kondisi di mana calon konsumen ingin membeli produk yang tergolong mahal. Kurangnya pemahaman dan pengalaman mengenai produk inilah yang membuat kurang dipertimbangkan untuk melakukan pembelian. Pada kondisi ini, para calon konsumen akan menghabiskan banyak waktu untuk mencari informasi dan standar terbaik untuk menentukan pilihan. Kondisi ini membuat para calon konsumen merasa tidak yakin dan tak jarang kebingungan dengan berbagai pilihan yang ada. Proses pembelian ini masih akan memakan waktu yang lama, seperti saat melakukan pembelian rumah atau mobil. – Limited Problem Solving LPS Pada kondisi LPS, calon customer sudah memiliki pandangan yang jelas akan apa yang diinginkannya dari suatu produk sehingga sudah tercipta kriteria decision making pembelian. Biasanya, calon konsumen LPS pernah memiliki pengalaman soal produk yang akan dibeli dan sudah mengetahui cukup informasi mengenai produknya. Meski sudah tahu, kebanyakan calon konsumen di level ini masih sulit memutuskan apa model atau merek yang sebaiknya dipilih dan mana yang paling memenuhi kebutuhannya. Pencarian informasi yang dilakukan oleh calon konsumen akan lebih sedikit daripada di kondisi pertama. Calon konsumen akan melakukan perbandingan produk untuk menentukan brand terbaik, lalu segera melakukan pembelian, tidak memakan waktu yang lama seperti pada proses EPS. Kondisi ini banyak dialami pada proses pembelian kosmetik atau baju. – Routinized Response Behavior RRB Pembelian dengan proses RRB ini sudah terjadi hampir setiap hari tanpa ada pertimbangan panjang. Biasanya, decision making yang demikian terjadi untuk produk-produk jenis fast-moving atau produk kemasan yang sudah dikenal dengan baik dan sering digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Konsumen sudah tahu brand mana yang akan dipilihnya dan langsung mengadakan pembelian karena sudah bersifat rutinitas. Akhirnya, penawaran menarik dari brand pesaing pun tidak akan dipertimbangkan oleh konsumen pada proses ini. Saya Mau Coba Gratis Qontak Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Qontak Sekarang! 5 Tahapan Proses Consumer Decision Making? 1. Pengenalan Brand Awareness Tahap pengenalan kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan pelanggan dimulai ketika mereka menyadari suatu kebutuhan. Kebutuhan muncul karena dua alasan Internal Stimuli, biasanya merupakan kebutuhan fisiologis atau emosional, seperti lapar, haus, sakit, mengantuk, sedih, cemburu, dll. External Stimuli, seperti iklan, bau makanan enak, dll. Bahkan jika penyebab utamanya adalah ego, pada tingkat yang paling dasar, hampir semua pembelian didorong oleh faktor emosional. Penyebab stimuli ini bisa karena faktor sosial ingin terlihat keren dan berpakaian bagus atau fungsional membutuhkan komputer yang lebih baik untuk melakukan pekerjaan lebih efektif. Tapi bagaimana Anda bisa mempengaruhi konsumen pada tahap ini? Karena stimulus internal berasal dari dalam dan mencakup impuls dasar seperti rasa lapar atau perubahan gaya hidup. Oleh karena itu, Anda perlu fokuskan upaya penjualan dan pemasaran pada stimulus eksternal. Cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun kesadaran awareness adalah dengan mengembangkan kampanye brand yang komprehensif diberbagai saluran komunikasi. Dimana konsumen yang terhubung dengan Anda melalui saluran tersebut dapat mengenal Anda dan mempercayai Anda. Contoh Saat memasuki musim penghujan sebagian orang membutuhkan jaket untuk menghangatkan diri. Maka sebagai produsen jaket, Anda harus memanfaatkan momen musim hujan dengan gencar melakukan promosi melalui iklan dan lainnya. 2. Mencari Informasi Research Segera setelah pelanggan mengenali kebutuhan dan mulai mencari jawaban, kemana mereka mencari jawaban? Google! Contoh pelanggan A ingin membeli ponsel terbaru Sekarang pelanggan A telah menyadari kebutuhan untuk mendapatkan ponsel baru, saatnya mencari solusi untuk masalahnya. Pada tahap ini, Anda harus terlihat oleh pelanggan yang mencari jawaban. Berikut adalah beberapa keyword yang mungkin pelanggan A cari Ponsel terbaik 2022 Apa ponsel gaming terbaik 2022? Maka tugas Anda sebagai pengusaha adalah memberi calon pelanggan akses ke informasi yang mereka inginkan, dengan harapan mereka memutuskan untuk membeli produk atau layanan Anda. Buat berbagai jenis konten yang sekiranya akan dibutuhkan calon pelanggan. Tampilkan diri Anda sebagai sumber pengetahuan dan informasi yang dapat dipercaya. Strategi yang bisa Anda terapkan adalah dari mulut ke mulut, karena konsumen lebih percaya satu sama lain daripada bisnis, pastikan untuk menyertakan konten yang dibuat konsumen, seperti ulasan pelanggan atau testimonial video, di situs web Anda. Anda juga bisa memasimalkan penggunaan media sosial seperti Instagram, Facebook atau Twitter untuk beriklan menjangkau konsumen yang lebih luas. Selain itu, bisa beriklan menggunakan Google Ads dan memaksimalkan SEO agar informasi seputar brand Anda mudah ditemukan oleh calon pelanggan. Contoh Pelanggan menelusuri “mantel musim dingin wanita” di Google untuk melihat opsi apa saja yang tersedia. Ketika dia melihat seseorang dengan mantel lucu, dia bertanya di mana mereka membelinya dan apa pendapat mereka tentang merek itu. 3. Proses Pertimbangan Consideration Pada tahap ini, pelanggan telah melakukan penelitian dan saatnya untuk mengevaluasi pilihan mereka dan melihat apakah ada alternatif yang menjanjikan. Selama fase ini, pembeli mengetahui brand Anda dan telah mendatangi situs Anda untuk mempertimbangkan apakah akan membeli dari Anda atau pesaing. Perlu Anda ketahui bahwa pelanggan membuat keputusan pembelian berdasarkan pilihan yang tersedia yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Evaluasi mereka dipengaruhi oleh dua karakteristik utama Objektif Fitur, fungsionalitas, harga, kemudahan penggunaan Subjektif Perasaan tentang suatu merek berdasarkan pengalaman sebelumnya atau masukan dari pelanggan masa lalu Alternatif dapat muncul dalam bentuk harga yang lebih rendah, manfaat produk tambahan, ketersediaan produk, atau sesuatu yang bersifat pribadi seperti pilihan warna atau model. Metode pemasaran yang harus Anda lakukan adalah meyakinkan pelanggan bahwa produk Anda lebih unggul daripada alternatif lain. Contoh Pelanggan membandingkan beberapa merek yang disukainya. Dia tahu bahwa dia menginginkan mantel berwarna cerah yang akan melengkapi koleksi pakaiannya, dan meskipun dia lebih suka menghabiskan lebih sedikit uang, dia juga ingin menemukan mantel yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. 4. Proses Membeli Conversion Conversion adalah tahap ketika pelanggan siap untuk membeli. Artinya mereka telah memutuskan di mana dan apa yang ingin mereka beli, dan siap untuk mengeluarkan kartu kredit mereka. Keputusan ini diambil setelah mereka mengumpulkan semua fakta, termasuk umpan balik dari pelanggan sebelumnya. Konsumen harus sampai pada kesimpulan logis tentang produk atau layanan yang akan dibeli. Jika Anda telah melakukan pekerjaan Anda dengan benar, konsumen akan mengenali bahwa produk Anda adalah pilihan terbaik dan memutuskan untuk membelinya. Contoh Pelanggan menemukan mantel musim dingin merah muda yang sedang dijual dengan diskon 20%. Setelah memastikan bahwa merek tersebut menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan meminta masukan dari teman, kemudian dia memesan mantel tersebut secara online. 5. Evaluasi & Re-purchase Dalam tahap proses decision making terakhir ini, mereka akan merefleksikan atau mengevaluasi atas pembelian mereka baru-baru ini. Mereka memikirkan bagaimana perasaan mereka tentang hal itu, apakah pembelian tersebut merupakan investasi yang baik, dan yang terpenting, apakah mereka akan kembali ke brand tersebut untuk pembelian di masa mendatang dan merekomendasikannya kepada teman dan keluarga. Pada tahap ini, Anda perlu memiliki strategi pasca pembelian untuk meningkatkan kemungkinan pelanggan akan kembali lagi dengan brand Anda di masa mendatang. Normalnya, jumlah pelanggan yang kembali menyumgang 1/3 dari total pendapatan bisnis secara rata-rata, jadi pastikan Anda tidak melewatkan kesempatan emas ini untuk meningkatkan conversion Anda dengan mengubah pembeli menjadi repeat buyers. Bagian dari proses pengambilan keputusan konsumen ini melibatkan refleksi dari konsumen dan penjual. Sebagai penjual, Anda harus mencoba mengukur hal-hal berikut Apakah pembelian memenuhi kebutuhan yang diidentifikasi konsumen? Apakah pelanggan senang dengan pembeliannya? Bagaimana Anda dapat terus terlibat dengan pelanggan ini? Ingat, tugas Anda adalah memastikan pelanggan Anda terus memiliki pengalaman positif dengan produk Anda. Keterlibatan pasca pembelian dapat mencakup email tindak lanjut, kupon diskon, dan buletin untuk menarik pelanggan agar melakukan pembelian tambahan. Anda ingin mendapatkan pelanggan seumur hidup, dan di zaman di mana siapa pun dapat meninggalkan ulasan online, lebih penting dari sebelumnya untuk membuat pelanggan senang. Tools untuk lebih memahami pelanggan Anda Menempatkan diri Anda pada posisi pelanggan dapat membantu Anda mengarahkan konsumen ke produk Anda. Berikut adalah beberapa alat untuk membantu Anda menganalisis proses consumer decision making dan menyempurnakan taktik pemasaran dan penjualan Anda – Peta perjalanan pelanggan Peta perjalanan pelanggan memvisualisasikan tindakan pelanggan hipotetis. Gunakan itu untuk berempati dengan pelanggan Anda saat mereka melalui proses tertentu atau mencoba menyelesaikan pembelian. Petakan tindakan yang kemungkinan akan dilakukan pelanggan. Pelajari cara membuat peta perjalanan pelanggan untuk memahami proses pengambilan keputusan untuk produk/layanan Anda. – Peta empati Peta empati membantu tim memahami pola pikir pelanggan saat berurusan dengan produk atau layanan. Mereka dapat digunakan untuk persona atau tipe pelanggan tertentu. Pemetaan empati seringkali paling membantu di awal proyek baru. Berkolaborasi sebagai tim untuk lebih cepat memahami pelanggan Anda pada tahapan pengembangan, pengujian, dan rilis produk. Pelajari cara kerja peta empati sehingga Anda dapat memahami pelanggan Anda dengan lebih baik dan membuat keputusan yang berorientasi pada pelanggan. – Persona pengguna Berdasarkan penelitian pengguna atau interaksi pengguna sebelumnya, persona pengguna membuat persona fiksi atau komposit yang memecah dan mengatur data Anda menjadi tipe pengguna yang berbeda. Bangun gambaran yang lebih manusiawi tentang pengguna Anda dan pahami basis pengguna Anda dengan lebih baik dengan membuat persona pengguna untuk berbagai jenis pengguna untuk produk atau layanan Anda. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Consumer Decision Making? Banyak faktor yang mempengaruhui keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Beberapa faktor yang mempengaruhi consumer decision making diantaranya 1. Demografis Faktor demografis meliputi data populasi yang objektif, terukur, dan mudah diidentifikasi seperti jenis kelamin, pendapatan, usia, dan status perkawinan. Maka tugas bisnis adalah memfokuskan diri pada segmentasi pasar mana yang akan dikejar berdasarkan faktor demografi seperti pendapatan, usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, alam, dan jumlah kendaraan yang dimiliki. 2. Psikologi Faktor psikologis mengacu pada aspek intrinsik atau batin seseorang. Pemahaman tentang psikologi konsumen memandu Anda menyusun strategi pemasaran yang efektif. Misalnya motif konsumen membeli, persepsi terhadap suatu produk, tingkat keterlibatan konsumen terhadap suatu produk, dan perilaku konsumen. 3. Lingkungan Faktor lingkungan mencakup semua karakteristik fisik dan sosial dari dunia luar konsumen, termasuk objek fisik barang dan toko, hubungan spasial lokasi pusat perbelanjaan dan barang dagangan di toko, dan faktor sosial opini, keluarga seseorang, pelanggan bersama, kelompok referensi, kelas sosial, dan budaya. 4. Lifestyle Gaya hidup mengacu pada cara hidup individu yang diidentifikasi oleh aktivitas, minat, dan pendapatnya. Variabel gaya hidup telah diukur dengan mengidentifikasi aktivitas dan minat konsumen sehari-hari. Gaya hidup seseorang dipengaruhi, oleh kelompok sosialnya dan pekerjaannya. Misalnya, keluarga berpenghasilan ganda DINKS di metro sangat sering berbelanja di super mall karena waktu yang mereka miliki terbatas, dan mereka juga mencari hiburan sambil berbelanja di akhir pekan. Pada saat yang sama, mereka adalah pembelanja yang lebih tinggi daripada keluarga berpenghasilan tunggal. Manfaatkan Setiap Consumer Decision Making Proses menjadi Peluang Penjualan Sekarang! Selain ketiga jenis decision making di atas serta prosesnya, ada yang namanya impulsive buying behavior, atau pembelian yang dilakukan tanpa perencanaan dan hanya bersifat dorongan sesaat saja. Apa pun proses decision making yang mewakili kecenderungan customer Anda, ada 10 tantangan dan kendala bisnis tanpa Aplikasi CRM yang dapat Anda hindari. Pebisnis atau pemimpin manapun pasti ingin meningkatkan penjualan dan bisnisnya dengan praktis dan biaya yang lebih ringan. Hal tersebut dapat dicapai dengan bantuan aplikasi sales yang akan sangat bermanfaat dalam menguatkan proses decision making calon pelanggan Anda. Untuk membantu melacak proses sales dengan benar, Anda harus memiliki sebuah sistem yang dilengkapi dengan fitur tertentu. Mekari Qontak adalah perusahaan penyedia aplikasi CRM terbaik di Indonesia yang menawarkan berbagai solusi CRM sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Kelebihan software dan aplikasi CRM Mekari Qontak di antaranya ialah Laporan Penjualan Otomatis, Analitik Bisnis & Data Manajemen Perangkat lunak yang dapat disesuaikan secara untuk memenuhi kebutuhan bisnis Anda Pelacak HR Live GPS dan solusi kehadiran yang dapat bekerja tanpa internet Solusi KPI & Tugas yang dapat disesuaikan Solusi Manajemen Proyek WhatsApp untuk Bisnis & Integrasi Messenger Lainnya Sistem Pemesanan Pembelian & Integrasi E-Commerce Tidak hanya itu saja, Mekari Qontak juga telah telah dipercaya lebih dari 3000 perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya. Terlebih tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan Anda. Hubungi Mekari Qontak sekarang! Adabanyak keunggulan dari strategi pemasaran online dengan memanfaatkan internet marketing, antara lain: Pemasaran melalui internet mampu menjangkau calon pelanggan potensial dengan tanpa batasan ruang dan waktu. Internet bisa diakses selama 24 jam non stop dari berbagai penjuru dunia tanpa mengenal batas wilayah sebuah negara.
Pelanggan adalah pihak yang sangat dibutuhkan oleh setiap bisnis untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan perusahaan. Tanpa adanya pelanggan, sebuah bisnis tidak akan bisa berkembang, bahkan terancam gulung tikar. Bagi setiap pemilik bisnis, penting untuk mengetahui lebih jauh tentang pelanggan supaya Anda bisa memperoleh pelanggan dalam jumlah banyak hingga membawa bisnis Anda pada kesuksesan. Apa Itu Pelanggan? Pelanggan adalah orang atau perusahaan yang membeli dan menggunakan produk secara berulang dari pihak toko tertentu. Pelanggan bisa kembali berbelanja di toko tersebut karena telah mendapatkan kepuasan atas kualitas produk yang dibelinya serta harga yang ditawarkan. Ketika sudah merasa cocok terhadap produk tersebut, pelanggan cenderung tidak akan beralih ke toko lain, kecuali ada faktor tertentu yang membuatnya enggan kembali lagi. Misalnya saja pelayanan yang menurun, harga naik, dan faktor lainnya. Macam-Macam Pelanggan Ada beberapa macam pelanggan yang bisa kita temui. Macam-macam pelanggan adalah sebagai berikut 1. Pelanggan Antara Ini adalah jenis pelanggan yang berperan hanya sebagai perantara dan tidak memakai produk dari suatu perusahaan. Pelanggan antara dapat kita temui dalam sebuah agen perjalanan yang melakukan pemesanan tiket perjalanan atau kamar penginapan untuk pemakai akhir. Contoh lainnya adalah distributor yang membeli produk dari perusahaan untuk kemudian disalurkan pada toko-toko lainnya. 2. Pelanggan Internal Jenis pelanggan ini berlokasi di dalam perusahaan yang umumnya mempunyai pengaruh pada kinerja perusahaan. Contohnya saja seperti bagian HRD, pegawai pemasaran, dan lainnya. 3. Pelanggan Eksternal Ini adalah jenis pelanggan yang berupa individu maupun sekelompok orang di luar perusahaan yang beberapa kali membeli produk dari perusahaan tersebut. Apa Saja Fungsi Pelanggan? Fungsi dari pelanggan adalah sebagai berikut Memberikan keuntungan kepada pangsa pasar market share yang baik terhadap produk atau produk yang dijual perusahaan persaingan mitra usaha pada suatu perusahaan. Jenis Karakteristik Pelanggan Ada beberapa jenis karakteristik dari pelanggan. Diantara jenis karakteristik pelanggan adalah Pelanggan spontan pelanggan yang hanya sekali berhubungan dengan perusahaan saat melakukan kunjungan atau harus membeli produk perusahaan untuk memenuhi biasa pelanggan ini biasa menerima produk perusahaan dengan sangat puas dan akan kembali membeli di perusahaan yang sama untuk beberapa perkongsian pelanggan ini juga bisa bertindak dan menyimpan keuntungan yang didapatkan dari produk perusahaan yang yang berkembang pelanggan berkembang tidak hanya puas dengan produk perusahaan, tapi juga menggunakan produk tersebut secara berulang bahkan hingga mempromosikannya pada orang lain. Freepik Menganalisis pelanggan bertujuan untuk mengetahui mana konsumen yang berpeluang besar membeli produk perusahaan. Jika analisis yang Anda lakukan berhasil, maka Anda akan dapat meningkatkan konversi penjualan. Apa itu? Konversi penjualan adalah tindakan lanjut yang dilakukan terhadap website bisnis suatu perusahaan. Untuk meningkatkan konversi penjualan ini bisa melalui berbagai cara, tergantung pada tujuan dan sifat bisnis. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menganalisis pelanggan. Dari analisis pelanggan, Anda mampu mempengaruhi beberapa kelompok pelanggan dan kebutuhan mereka sendiri. Kemudian, Anda bisa memahami bagaimana memotivasi pelanggan untuk membeli sehingga Anda dapat memberikan solusi atas kebutuhan mereka. Untuk menganalisis pelanggan, ada tiga tahap yang dapat Anda lakukan 1. Mengidentifikasi Pelanggan yang Telah Anda Miliki Semakin Anda memahami pelanggan Anda, maka akan semakin baik pula bagi proses analisis ini berjalan. Setelah memahami pelanggan, Anda perlu mengkategorikannya menjadi sub-kelompok dengan motivasi dan sifat serupa. Selain itu, Anda juga perlu mengidentifikasi target konsumen yang belum terjangkau supaya Anda dapat menjangkau dan menarik mereka menjadi pelanggan. 2. Mengetahui Kebutuhan Masing-Masing Telompok Setelah proses identifikasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah mencari tahu kebutuhan masing-masing sub-kelompok pelanggan. Langkah ini dilakukan untuk dapat memenuhi apa yang benar-benar menjadi kebutuhan mereka sehingga mereka akan mendapatkan kepuasan berbelanja di perusahaan Anda. 3. Mencari Tahu Perantara Identifikasi dan Kebutuhan Pelanggan Langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa yang menjadi perantara keduanya, yaitu mengidentifikasi bagaimana produk Anda dapat memenuhi kebutuhan setiap sub-kelompok pelanggan. Anda juga perlu mencari solusi terhadap pokok permasalahan pelanggan. Mengidentifikasi Pelanggan Anda Mengidentifikasi pelanggan dapat dilakukan dengan beberapa metode. Penelitian merupakan metode terbaik untuk mendapatkan hasil paling akurat. Dalam penelitian ini Anda harus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang pelanggan, diantaranya jenis kelamin, usia, demografi, lokasai, psikografi, minat, merek lain yang disukai, publikasi yang dibaca, dan lainnya. Selain itu, Anda bisa berkomunikasi dengan pelanggan dan melakukan survei untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka terhadap produk Anda. Jadi intinya adalah terjun langsung di tengah pelanggan untuk benar-benar memahami mereka supaya Anda dapat memberikan produk dan pelayanan yang optimal. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelanggan adalah pihak yang memberikan pengaruh sangat besar terhadap sebuah bisnis. Jadi, penting sekali untuk memahami dan memberikan yang terbaik untuk pelanggan agar bisnis Anda dapat meningkat dan berkembang lebih besar. Semoga informasi di atas bermanfaat. Segera tingkatkan performa bisnis Anda dengan bantuan Facebook Ads yang terintegrasi dengan WhatsApp bisnis Anda. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai artikel ini atau ingin mengetahui tentang WhatsApp Business API bagi bisnis Anda, tanyakan lebih lanjut melalui tautan ini.
PrinsipManajemen Kualitas. Pada umumnya ada beberapa prinsip yang diterapkan dalam manajemen kualitas, beberapa prinsip tersebut meliputi sebagai berikut: 1. Fokus pada konsumen dan pelanggan. Sebuah perusahaan yang mengeluarkan produk tentu sudah seharusnya berfokus pada konsumen dan pelanggan.
1. Berikut ini yang bukan merupakan alasan kita melayani pelanggan adalah.... A. Proses bisnis sangat terkait erat dengan pelayanan B. Perusahaan ada karena adanya pelanggan C. Layanan adalah faktor pembedaan D. Menutupi kelemahan produk yang dijual E. Memlihara dan mempertahankan pelanggan 2. Customer Care memiliki pengertian.... A. Pelayanan yang sangat baik B. Memenuhi kebutuhan pelanggan C. Menangani keluhan pelanggan D. Penampilan prima E. Mengenalkan produk pada pelanggan 3. Kemampuan menampilkan layanan dengan akurat dan andal adalah pengertian dari.... A. Reliability B. Assurance C. Tanggible D. Emphathy E. Responsivenes 4. Pelanggan yang sedang mencari-cari informasi produk disebut.... A. Pelanggan internal B. Pelanggan eksternal C. Pelanggan kolektif D. Pelanggan perorangan E. Pelanggan komunal 5. Pernyataan yang kurang tepat berkenaan dengan harapan pelanggan adalah... A. Semua pelanggan memiliki harapan untuk mendapatkan pelayanan prima B. Melayani pelanggan secara total termasuk dalam hal-hal yang bersifat pribadi C. Sikap positif pelanggan menunjukkan penghargaan terhadap perusahaan D. Friendly system sangat diharapkan oleh pelanggan E. Kepercayaan pelanggan terhadap produk ditunjukkan dengan sikap positif pelanggan 6. Berikut ini yang bukan merupakan faktor penyebab ketidak puasan pelanggan adalah... A. Ketidaktahuan terhadap manfaat produk B. Sikap pelayanan yang kurang ramah C. Ketidak cocokan harga D. Tempat penjualan kurang nyaman E. Harga diri yang tinggi dari petugas pelayanan 7. Pendekatan prositif terhadap pelanggan dapat dilakukan dengan langkah-langkah.... A. Tidak pilih kasih, simpati dan pembatasan informasi B. Sopan santun, bersahabat, dan membedakan pelanggan C. Pembatasan informasi, bersahabat dan tidak pilih kasih D. Simpati, bersahabat, dan sopan santun E. Membedakan pelanggan, sopan santun dan tidak pilih kasih 8. Berikut ini yang bukan termasuk pelayanan prima berdasarkan sikap adalah.... A. Penampilan serasi B. Berhias dengan kosmetik yang mencolok C. Berpikiran logis D. Menunjukkan sikap menghargai E. Konsisten dalam memberikan pelayanan 9. Prinsip melayani berdasarkan konsep perhatian , meliputi... A. Mendengarkan, mengamati, dan mencurigai, serta mencurahkan perhatian B. Mendengarkan dan memahami, mengamati dan menghargai, seta mencurigai C. Memahami, mencurahkan perhatian, serta mencurigai dengan hari-hati D. Mendengarkan dan memahami, mengamati, serta mencurahkan perhatian E. Mencurigai dengan hati-hati, mendengarkan dan memahami, serta mencurahkan perhatian 10. Berikut ini tidak termasuk prinsip pelayanan Action , yaitu... A. Mencatat kebutuhan dan pesanan B. Menegaskan kembali C. Mengamati dengan hati-hati D. Menyatakan terima kasih E. Mewujudkan kebutuhan 11. Berikut yang tidak termasuk sikap umum dalam pelayanan adalah.... A. Smiling face B. Senyum yang tulus C. Fokus pada wajah pelanggan D. Ekspresi wajah yang menyenangkan E. Selalu menatap mata pelanggan 12. Sikap pelayanan yang baik ditunjukkan dengan .... A. Cukup wajah yang menghad pelanggn ketika duduk B. Tidak menempel di meja ketika berdiri C. Berjabat tangan sambil menatap badan pelanggan D. Berjalan secepat mungkin agar tepat waktu E. Menaruh kedua tangan di atas meja dengan bertumpu pada kedua sikut 13. Contoh sapaan yang baik ketika melayani adalah... A. “Selamat Pagi, Pak !” B. “Selamat Pagi, silahkan ?” C. “Selamat Pagi Pak Asep .” D. “Selamat Pagi Bu Irna, Silahkan duduk !” E. “Silahkan duduk, Pak Asep.” 14. Ungkapan yang tepat diucapkan di akhir pertemuan adalah... A. “Maaf, silahkan.” B. “Terima kasih, Selamat Siang!” C. “Terima kasih, Bu Novva.” D. “Terima kasih, Bu Novva. Senang melayani Ibu. Selamat Siang!” E. “Maaf, Bu Novva. Senang melayani Ibu. Kami tunggu kehadiran Ibu Siang” 15. Sikap yang harus dihindari ketika melayani pelanggan adalah.... A. Mengatur rambut, tersemyum dan memainkan jari B. Mengusap rambut, mencatat, dan mempermaikan pena C. Mengatur kemeja, membersihkan kotoran, dan meluruskan dasi D. Merapikan meja, mengatur rambut, dan mencatat E. Mencatat, menyapa atasan, dan mengatur meja 16. Pelayanan yang berorientasi pada pemenuhan tuntutan pelanggan mengenai kualitas suatu produk, baik barang maupun jasa dengan sebaik-baiknya disebut.... A. Pelayanan B. Pelayanan Prima C. Service D. Excellent E. Pelayanan yang baik 17. Perhatikan hal dibawah ini ! Attention Action Activity Assurance Attitude Yang merupakan konsep A3 dalam pelayanan prima adalah..... A. 1, 2, dan 3 B. 2, 3, dan 4 C. 1, 2, dan 4 D. 1, 2, dan 5 E. 3, 4, dan 5 18. Pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan menggunakan pendekatan konsep sikap disebut.... A. Attention B. Action C. Atitude D. Attitude E. Assurance 19. Konsep Attention merupakan bentuk pelayanan yang menggunakan pendekatan konsep.... A. Sikap B. Perhatian C. Tindakan D. Kepedulian E. Berpikir positif 20. Melayani pelanggan dengan memperhatikan penampilan yang serasi termasuk pada pendekatan... A. Konsep sikap B. Konsep perhatian C. Konsep Tindakan D. Attention E. Action 21. Cara berbusana atau berpakaian seseorang pelayan atau penjual hendaknya rapi dan bersih. Pernyataan tersebut merupakan tindakan pelayanan pada konsep.... A. Sikap B. Perhatian C. Tindakan D. Kepedulian E. Berpikir positif 22. Berikut ini merupakan hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang pelayan dalam melakukan hubungan dengan pelanggan , kecuali.... A. Melakukan kontak mata langsung disertai senyuman agar menunjukkan kesiapan dan keseriusan dalam melayani kolega dan pelanggan. B. Menghindari ekspresi wajah yang murung dengan mata menatap kebawah C. Melayani pelanggan dengan bersikap apriori D. Menampilkan senyuman manis dengan menghindari bibir yang rapat dan kaku atau digigit sedikit E. Menegakkan posisi wajah atau kepala agar menunjukkan kesiapan dan keseriusan dalam melayani pelanggan 23. Yang bukan merupakan langkah melayani pelanggan dengan berpikir positif adalah.... A. Melayani pelanggan secara terhormat B. Melayani pelanggan dengan bersikap apriori C. Menghindari sikap mencari kesalahan pelanggan D. Melayani pelanggan dengan tidak bersikap apriori E. Menghindari sikap memanfaatkan kesalahan pelanggan 24. Menyapa pelanggan yang baru datang dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, sopan, ramah dan sikap yang bersahabat. Termasuk dalam hal.... A. Melayani pelanggan dengan sikap menghargai B. Melayani pelanggan dengan penampilan serasi C. Melayani pelanggan dengan berpikir positif D. Melayani pelanggan secara terhormat. E. Melayani pelanggan dengan bersikap apriori 25. Pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian attention mencakup hal-hal pokok dibawah ini, kecuali.... A. Mendengarkan secara sungguh-sungguh kebutuhan pelanggan B. Mengamati dan menghargai perilaku para pelanggan C. Mencurahkan perhatian sewajar nya D. Memahami secara sungguh-sungguh kebutuhan pelanggan E. Mencurahkan perhatian penuh kepada pelanggan
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, tempat pertama pelanggan mencari informasi bisnis sebelum memutuskan membeli sesuatu disebut search engine marketing. Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Share via Email Print
Di era modern ini, buyer intent data adalah salah satu senjata terbaik perusahaan agar bisa unggul di pasar. Mengapa demikian? Sebab, ia memungkinkan perusahaan untuk melihat buying cycle kompetitor mereka. Tak hanya itu, insight dalam buyer intent data juga efektif untuk meningkatkan sales pipeline dan gaet prospek-prospek baru. Meskipun demikian, menurut riset Internal Results, hanya 25% perusahaan di dunia yang memanfaatkan jenis data ini. Maka dari itu, Glints kali ini akan paparkan serba-serbi buyer intent data, mulai dari definisi hingga manfaatnya khusus untukmu. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini! Apa Itu Buyer Intent Data? © Melansir laman Zoominfo, buyer intent data adalah kumpulan sinyal perilaku yang memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi calon pembeli selama berjalannya sales cycle. Salah satu sinyal perilaku yang menunjukkan bahwa prospek akan menjadi seorang pembeli adalah konsumsi konten yang dilakukan secara terus-menerus. Nah, cara termudah untuk mengakses data ini adalah dengan membelinya dari vendor pihak ketiga. Platform-platform ini mengumpulkan dan menggabungkan aktivitas riset online dari hasil berbagi data bersama ribuan situs web perusahaan B2B, penerbit media, dan sumber lainnya. Dengan menggabungkan aktivitas berbagai data setiap minggunya, mereka membuat garis dasar untuk konsumsi konten rata-rata setiap perusahaan dari waktu ke waktu. Mereka juga mencari lonjakan di atas level pencarian topik yang dianggap normal. Platform ini menganalisis jutaan penjelajahan online untuk meneliti klien dan prospek yang sekiranya akan menjadi pelanggan tetap produk perusahaan. Selain tingkat intensitas konsumsi konten, ada aspek lainnya yang dapat dianggap sebagai sinyal perilaku dalam buyer intent data. Berikut pemaparannya jenis konten yang dikonsumsi tingkat engagement prospek dengan konten perusahaan time on page prospek pada konten perusahaan scroll speed prospek selama menjelajahi halaman konten Cara Menggunakan Buyer Intent Data © Seperti yang sudah Glints paparkan, buyer intent data adalah sebuah aspek yang perusahaan manfaatkan untuk tingkatkan kualitas penjualan. Data-data ini bahkan bisa digunakan perusahaan sebagai competitive advantage untuk mengalahkan kompetitornya. Meskipun demikian, setelah menerima buyer intent data, bagaimana cara terbaik untuk memanfaatkannya? Berikut tips-tips jitu menggunakan buyer intent data sesuai ujaran Lift AI. 1. Mengidentifikasi prospek lebih cepat Salah satu inisiatif yang bisa dilakukan perusahaan setelah menerima buyer intent data adalah untuk mengidentifikasi prospek dengan lebih cepat. Sejatinya, calon pembeli lebih menyukai bisnis yang tim sales-nya menghubungi dengan cepat. Namun, bagaimana cara menghubungi prospek jika kebanyakan pengunjung konten perusahaan adalah anonim? Pertimbangkan tool khusus yang dapat mengevaluasi dan menilai setiap pengunjung berdasarkan niat mereka, baik itu tinggi, sedang, atau rendah. 2. Lead scoring Hal berikutnya yang dapat dilakukan perusahaan dengan buyer intent data adalah lead scoring. Insight dalam buyer intent data dapat menunjukkan prospek yang sedang mencari pain point produk. Selain itu, ia juga bisa menunjukkan mereka yang hanya meneliti topik tertentu tanpa ada niat untuk melakukan pembelian. Informasi ini bisa digunakan untuk menyoroti prospek yang sesuai dengan profil pelanggan ideal perusahaan dan audiens biasa yang tidak bisa diprioritaskan. 3. Penawaran yang lebih spesifik Inisiatif selanjutnya yang bisa diluncurkan perusahaan setelah mendapatkan buyer intent data adalah untuk memberikan penawaran yang lebih spesifik. Dengan ini, tim sales dan marketing tidak perlu menyia-nyiakan anggaran untuk orang-orang yang hanya memiliki minat sesaat dan tidak berniat membeli produk perusahaan. Nah, selain ketiga hal di atas, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan perusahaan dengan buyer intent data. Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa dapatkan informasinya dengan mengikuti webinar Glints ExpertClass. Para pakar dunia penjualan siap membagikan ilmu dan pengalaman mereka untukmu di kelas kategori sales. Tunggu apa lagi? Yuk, klik tombol di bawah untuk cek kelasnya sekarang. Jangan sampai ketinggalan, kuota kelas terbatas! DAFTAR Manfaat Buyer Intent Data © Setelah melihat definisi dan cara menggunakannya, jelas sepertinya bahwa buyer intent data adalah sebuah hal yang cukup penting untuk perkembangan bisnis perusahaan. Tak hanya itu, buyer intent data juga dapat memaksimalkan kinerja tim sales dan marketing perusahaan, lho. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat yang akan diraih perusahaan jika menggunakan buyer intent data menurut pemaparan Gartner. strategi prospecting yang lebih matang meningkatkan hasil outbound sales perusahaan bisa memprioritaskan pelanggan yang tepat account based marketing yang lebih akurat perusahaan bisa memahami strategi penjualan kompetitornya Itulah pemaparan singkat Glints mengenai buyer intent data serta tips-tips terbaik untuk menggunakannya. Intinya, buyer intent data adalah pengetahuan khusus yang bisa menunjukkan sinyal perilaku dari calon pembeli produk perusahaan. Kerap dianggap sebagai salah satu insight yang paling penting, perusahaan membutuhkan kumpulan data ini jika produk mereka ingin unggul di pasar. The Value of Buyer Intent Data in 2021 What is Buyer Intent Data The Ultimate Guide What is Intent Data? Insights Beyond the 4 Corners of a Website How to Use Buyer Intent Data to Your Sales Advantage Secaraumum terdapat 2 (dua) cara yaitu; Referral dan Non-Referral, apa yang dimaksud dengan kedua hal tersebut?. Referral adalah mencari prospek dengan memanfaatkan pelanggan yang puas dengan produk/jasa yang kita tawarkan, dengan kata lain pelanggan yang tidak/belum puas dengan produk/jasa kita tidak dapat kita mintai bantuannya.
Membuat kategori WooCommerce adalah hal yang penting. Memiliki toko online yang dikembangkan dengan WooCommerce harus menyediakan kategori produk yang dimiliki. Mengapa demikian? Ini menjadi fitur yang sangat berguna bagi pelanggan atau pengunjung toko online-mu. Dengan begitu mereka tidak akan kesulitan ketika mencari atau sekedar melihat-lihat produk yang tersedia. Untuk mengetahui lebih lanjut cara membuat kategori WooCommerce, kamu bisa lanjut untuk membaca artikel berikut ini. Sumber Envato Knowledge Base WooCommerce WooCommerce adalah sebuah platform toko yang populer, memungkinkan kamu untuk menjual produk dan layanan secara online. Dibangun sebagai plugin untuk WordPress, WooCommerce memberikan fitur lengkap yang diperlukan untuk membuat dan mengelola toko online. WordPress merupakan Content Management System CMS yang sangat ramah pengguna. Untuk membuat WordPress, kamu bisa menggunakan WordPress hosting DomaiNesia. Dengan WooCommerce, kamu dapat dengan mudah mengubah situs web WordPress biasa menjadi toko online yang fungsional seperti toko pada umumnya. Plugin ini memberikan kemampuan untuk menambahkan produk, mengatur stok, mengatur harga, dan menangani proses pembayaran. Selain itu, WooCommerce juga menyediakan berbagai pilihan tema dan pengaturan desain yang memungkinkan kamu untuk menyesuaikan tampilan toko onlinemu sesuai dengan merek dan preferensi bisnis. Salah satu keunggulan WooCommerce adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai metode pembayaran, seperti kartu kredit, transfer bank, dan dompet digital, sehingga kamu dapat menawarkan beragam opsi pembayaran kepada pelangganmu. Selain itu, WooCommerce juga menyediakan berbagai fitur tambahan, seperti pelacakan pesanan, laporan penjualan, dan integrasi dengan pengiriman, yang membantu kamu mengelola operasional toko online dengan lebih efisien. Dengan menggunakan WooCommerce, kamu dapat membangun toko online yang kuat, aman, dan mudah digunakan tanpa harus memiliki pengetahuan teknis yang mendalam. Platform ini telah menjadi pilihan populer bagi bisnis kecil maupun besar yang ingin memanfaatkan potensi e-commerce untuk meningkatkan penjualan dan pertumbuhan mereka. Baca juga Tutorial WooCommerce WordPress Indonesia Bagi Pemula Lengkap! Sumber Envato Kategori Kategori merupakan salah satu cara untuk mengelompokkan sesuatu yang sejenis. Toko online tentu akan memiliki banyak barang. Nah, dengan mengelompokan produk sesuai dengan jenisnya, ini akan memudahkan pelanggan dalam mencari barang atau produk. Navigasi yang Lebih Mudah Dengan kategorisasi yang baik, pelanggan dapat dengan mudah menemukan produk yang mereka cari. Kategori yang terorganisir dengan baik memungkinkan pelanggan untuk menjelajahi katalog produk secara efisien dan menemukan apa yang mereka butuhkan tanpa kesulitan. Hal ini meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat mereka lebih cenderung untuk menjelajahi lebih banyak produk di toko onlinemu. Pencarian yang Lebih Cepat Dengan kategorisasi yang baik, pelanggan dapat menggunakan fitur pencarian toko onlinemu dengan lebih efektif. Mereka dapat memfilter pencarian mereka berdasarkan kategori yang relevan dan menyempitkan hasil pencarian mereka secara lebih spesifik. Ini menghemat waktu dan usaha pelanggan dalam menemukan produk yang sesuai dengan preferensi mereka. Promosi dan Penjualan yang Lebih Baik Kategorisasi yang baik memungkinkan kamu untuk dengan mudah menyoroti produk-produk unggulan atau promosi tertentu. Misalnya, kamu dapat membuat kategori “Penawaran Spesial” atau “Produk Terlaris” untuk menyoroti produk-produk yang sedang ditawarkan dengan harga diskon atau produk yang paling diminati oleh pelanggan. Ini membantu meningkatkan visibilitas produk dan mendorong penjualan. Analisis dan Pelaporan yang Lebih Efektif Dengan kategorisasi yang baik, kamu dapat melacak dan menganalisis data penjualan berdasarkan kategori produk. Ini memberikan wawasan yang berharga tentang kinerja dan popularitas setiap kategori, membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik dalam strategi pemasaran dan pengembangan produk. Meningkatkan SEO Dengan menerapkan kategorisasi yang tepat, toko onlinemu memiliki potensi lebih besar untuk meningkatkan peringkat pencarian. Dengan mengoptimalkan halaman kategori dengan kata kunci yang relevan dan konten yang berkualitas, kamu dapat meningkatkan visibilitas toko onlinemu di mesin pencari dan menarik lebih banyak trafik organik. Oke, saatnya kamu mengetahui bagaimana membuat kategori WooCommerce. Cara Membuat Kategori WooCommerce Cara membuat kategori WooCommerce yang pertama adalah dengan memastikan bahwa kamu telah menginstal plugin WooCommerce terlebih dahulu. Apabila belum, pergi ke menu Plugin dan cari plugin WooCoomerce kemudian install dan aktifkan. Jika sudah, kamu bisa mulai untuk mengikuti langkah-langkah cara membuat kategori WooCommerce berikut ini Langkah selanjutnya membuat kategori WooCommerce adalah dengan mulai membuat kategori. Kamu bisa menambahkan kategori atau membuah kategori melalui menu product yang ada pada plugin WooCommerce. Temukan menu ini pada bagian sidebar kiri dashboard WordPress seperti pada gambar dibawah ini. Setelah itu pilih Categories. Nah setelah itu maka kamu akan masuk pada tampilan untuk membuat kategori seperti pada gambar dibawah ini. Silahkan isi form sesuai dengan yang kamu kehendaki. Buat nama kategori yang umum dan dimengerti oleh banyak orang. Jika semua bagian telah kamu isi, jangan lupa untuk menyimpannya. Setelah kategori jadi, kamu bisa gunakan kategori ini saat membuat produk baru atau kamu juga bisa mengganti atau mengedit produk yang telah ada dengan kategori baru yang telah kamu buat. Itulah cara membuat kategori WooCommerce. Baca juga 10+ Tips Memilih Nama Toko Online Yang Bagus dan Menarik Tips Membuat Kategori WooCommerce Berikut adalah beberapa tips untuk cara membuat kategori WooCommerce yang efektif 1. Rencanakan Struktur Kategori Mulailah dengan merencanakan struktur kategori yang terorganisir dengan baik sebelum membuatnya di WooCommerce. Pertimbangkan jenis produk yang kamu jual dan kelompokkan mereka dalam kategori yang relevan. Pastikan struktur kategori tersebut mudah dipahami dan intuitif bagi pelanggan. 2. Gunakan Nama Kategori yang Jelas dan Deskriptif Berikan nama kategori yang mencerminkan jenis produk yang terdapat di dalamnya. Pastikan nama kategori tersebut jelas dan deskriptif sehingga pelanggan dapat dengan mudah mengidentifikasi dan memahaminya. Contohnya, jika kamu menjual pakaian, kamu dapat membuat kategori seperti “Atasan”, “Bawahan”, “Outerwear”, dan sebagainya. 3. Buat Subkategori Jika Diperlukan Jika kategori utama memiliki banyak produk yang berbeda, pertimbangkan untuk membuat subkategori untuk memecahnya menjadi kelompok yang lebih spesifik. Misalnya, jika kamu menjual produk kecantikan, kamu dapat memiliki kategori utama “Perawatan Kulit” dan subkategori seperti “Pembersih Wajah”, “Pelembap”, “Masker Wajah”, dan seterusnya. Sumber Envato 4. Pertimbangkan Filter dan Fitur Pencarian Saat membuat kategori, pikirkan tentang filter dan fitur pencarian yang dapat membantu pelanggan mencari produk dengan lebih mudah. Pastikan kategori memiliki atribut dan variabel yang dapat di-filter, seperti ukuran, warna, harga, dan lainnya. Ini memungkinkan pelanggan untuk menyempitkan pencarian mereka sesuai dengan preferensi mereka. 5. Manfaatkan Gambar dan Deskripsi Kategori Tambahkan gambar dan deskripsi yang relevan untuk setiap kategori. Gambar akan memberikan representasi visual tentang jenis produk yang ada di dalamnya, sementara deskripsi akan memberikan informasi tambahan kepada pelanggan. Ini dapat membantu mereka memahami dengan lebih baik isi dari setiap kategori. 6. Perbarui Kategori Secara Teratur Periksa dan perbarui kategori secara berkala. Jika ada perubahan dalam jenis produk yang kamu tawarkan atau tren pasar, sesuaikan kategori yang ada atau tambahkan kategori baru yang sesuai. Pastikan kategori tetap relevan dan mudah dipahami oleh pelanggan. Buat Kategori dan Mudahkan Pelangganmu! Membuat kategori WooCommerce adalah langkah penting dalam membangun pengalaman belanja yang baik bagi pelanggan. Dengan kategorisasi yang baik, pelanggan dapat dengan mudah menavigasi toko onlinemu, menemukan produk yang mereka cari, dan mengeksplorasi lebih banyak pilihan. Sumber Envato Selain itu, kategorisasi yang terorganisir juga membantu dalam promosi dan penjualan produk dengan menyoroti produk unggulan atau promosi spesial. Tidak hanya itu, analisis data penjualan berdasarkan kategori juga memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan strategi pemasaran dan pengembangan produk di masa mendatang. Terakhir, kategorisasi yang baik juga dapat meningkatkan SEO dan visibilitas toko onlinemu di mesin pencarian, membantu menarik lebih banyak pengunjung dan potensial pelanggan. Dengan menerapkan kategorisasi yang tepat, toko online WooCommerce kamu dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih baik, meningkatkan penjualan, dan mencapai kesuksesan dalam dunia e-commerce.
9HPpsJ.
  • 96krlt7zq8.pages.dev/118
  • 96krlt7zq8.pages.dev/36
  • 96krlt7zq8.pages.dev/299
  • 96krlt7zq8.pages.dev/221
  • 96krlt7zq8.pages.dev/298
  • 96krlt7zq8.pages.dev/317
  • 96krlt7zq8.pages.dev/267
  • 96krlt7zq8.pages.dev/268
  • 96krlt7zq8.pages.dev/347
  • pelanggan yang sedang mencari cari informasi produk disebut