SebagaiCatatan, Mualim jaga setelah selesai jaganya harus meronda kapal, terutama pada malam hari misalnya pemeriksaan peranginan palka, kran - kran air, cerobong asap, lashingan muatan dan lain - lain. TUGAS MUALIM JAGA DI LAUT Memeriksa posisi kapal, Kesalahan Kompas, haluan yang di kemudikan dan semua peralatan navigasi di anjungan.
Pemeriksaan Poros Propeller - Poros propeller sebagai segi penting proses pemindah tenaga pada kendaraan yang memerlukan pemeriksaan. Pemeriksaan poros propeller ini dikerjakan untuk jaga perform dari shaft ini. Lalu apa pemeriksaan pada poros propeller?Propeller shaft atau dikenali dengan istilah poros propeller ini dipakai pada kendaraan type FR Front Engine, Rear Drive, ini mempunyai makna mesin ada dari muka dan perputaran mesin dilanjutkan untuk memutar roda yang bertipe FR ini biasanya ialah truk dan container. Sedang ada pula beberapa bis yang bertipe FR, tetapi semakin banyak bis yang memakai proses pemindah daya dari RR ialah mesin berdi belakang dan tenaga putar mesin dilanjutkan ke roda belakang. Peranan dari poros propeller ialah melanjutkan perputaran dari transmisi ke gardan poros roda belakang. Permukaan jalan tidak rata maka poros roda belakang akan bergerak naik dan turun seiring kinerja dari suspensi di roda belakang karenanya fungsi shaft ini bukan hanya melanjutkan perputaran, melainkan harus dapat bergerak sesuai dengan pergerakan poros roda belakang yang naik dan turun. Poros propeller ini dapat patah atau bengkok apabila tidak bisa bergerak naik turun sesuai dengan kondisi poros roda belakang. Disamping itu penerusan perputaran jadi tidak poros propeller yang sering dilakukan biasanya hanya 2 pemeriksaan yakni pemeriksaan kebengkokkan dan pemeriksaan keadaan universal joint. Dalam proses pemeriksaan membutuhkan berbagai perlengkapan seperti v - block dan dial indicator sebagai pengukuran kebengkokkan poros propeller. Untuk lebih jelasnya terkait cara pemeriksaan poros propeller akan diulas pada artikel Poros Propeller1. Pemeriksaan kebengkokkanCara yang pertama pemeriksaan poros propeller yaitu memeriksa kebengkokan. Trick-nya yaituLetakan poros propeller pada v- block sama dalam penyetelan dial indicator untuk pengukur dengan kebengkokan dari sisi tengah dari poros pergerakan jarum dial indikator dengan cermat sambil memutar poros propeller secara pengukuran tidak boleh lebih dari mm. Apabila melebihi maka poros propeller perlu dilakukan penggantian. 2. Pemeriksaan universal jointCara kedua pemeriksaan poros propeller yaitu pemeriksaan universal joint. Jalannya sebagai berikutMenarik dan menekan dengan arah yang sama seperti gambar yaitu maju atau mundur dari universal masuk di poros propeller. Kerjakan ini sekalian meredam poros apa terjadi pergerakan pada universal joint yang memperlihatkan jika ikatan dari universal masuk kendor. Apabila muncul gerakan atau oblak di antara universal joint dengan poros propeller, karena itu bearing pada universal joint telah ialah membedah universal joint itu dan menukar bearingnya. Perombakan universal masuk ini memerlukan perlengkapan khusus yang namanya treker, sampai perombakan tidak menghancurkan atau membuat lecet pada bagain dari universal masuk. Kerusakan pada poros propeller shaft akan dirasa dengan getaran pada bodi mobil. Dan imbas paling jeleknya ialah baut - baut ikatan dari poros propeller ke gardan dapat patah. Di jalan ibu-kota Jakarta sempat terjadi kejadian sebuah truk terbakar, karena ada recikan api yang dikarenakan oleh poros propelernya patah dan terikut di anda kenali jika bak bahan bakar truk benar-benar dekat sama poros propeller. Memang peristiwa ini jarang terjadi, tetapi kerusakan poros propeller ini tidak dapat disaksikan sepele. Karena keselamatan pengendara dan penumpang jadi atas sebagai ulasan terkait pemeriksaan poros propeller pada kendaraan. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
d Menguasai keadaan / under control. 13. Berikut adalah jenis-jenis keadaan darurat yang biasanya terjadi diatas kapal, kecuali. a. Stranding b. Fire on Board c. Blooding d. Flooding 14. Berikut ini adalah isi pokok dari Shipboard Emergency Contingency Plan, kecuali.. a. Organisasi b. Isyarat-isyarat bahaya c. Escape Route d. Maneuvering
Selain engine dan sistem kelistrikan, hal terpenting yang harus ada pada sepeda motor adalah chasis. Chasis mempnyai fungsi yang sangat penting dalam satu kesatuan sepeda motor. Chasis terdiri dari beberapa bagian, diantaranya Rangka body, kemudi, suspensi, rem, roda dan ban. Dilansirdari Ensiklopedia, Pemeriksaan dengan tingkat DR yang tinggi, maka strategi pemeriksaan dilakukan dengan prosedur pemeriksaan berikut, kecuali reviu eksternal dokumen. Baca Juga: Cara berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan Internet disebut? 0% found this document useful 0 votes481 views19 pagesDescriptionPemeriksaan Dan Perawatan Propeller ShaftCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes481 views19 pagesPemeriksaan Dan Perawatan Propeller ShaftJump to Page You are on page 1of 19 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 17 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Dilansirdari Ensiklopedia, laporan hasil pemeriksaan pada laporan keuangan meliputi berikut ini, kecuali LHP atas Kinerja. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. LHP atas Laporan keuangan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.Propeller shaft atau dengan istilah lain poros propeller merupakan komponen yang memiliki fungsi menyalurkan tenaga dan kecepatan putar dari transmisi ke gardan untuk kemudian ke roda kendaraan. Propeller shaft ini digunakan pada kendaraan tipe FR Front Engine, Rear Drive, yang artinya adalah letak mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda belakang. Contoh dari kendaraan ini umumnya adalah truk, pick up, dan beberapa dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan poros roda belakang. Permsalahan dari kondisi jalan adalah yang tidak selalu rata, yang akan menyebabkan poros roda belakang akan bergerak naik turun oleh kerja dari suspensi roda belakang. Dengan demikian fungsi dari poros propeller tidak hanya untuk meneruskan putaran, tetapi juga harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun saat berkendara. Jika poros propeller tidak dapat mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, maka akan berakibat poros propeller patah atau bengkok. Sehingga akan menyebabkan penerusan putaran menjadi tidak poros propeller terkesan sebagai komponen yang kaku rigid dan tidak berkesan rumit, namun, propeller shaft juga tetap membutuhkan pemeriksaan dan perawatan yang maksimal secara teratur. Pemeriksaan dan perawatan dilakukan secara rutin dan berkala dikarenakan dari fungsi poros propeller yang sangat penting dan letak yang dibagian bawah kendaraan sehingga jarang terlihat. Apabila propeller shaft yang tidak dapat bekerja dengan baik dan benar, maka kendaraan akan sulit untuk dikendarai dan apabila dapat dikendaraai tidak akan bekerja secara maksimal. Lalu pemeriksaan dan perawatan apa saja yang sebaiknya dilakukan pada propeller shaft? Mari kita simak ulasan berikut PROPELLER SHAFT POROS PROPELLERPemeriksaan pada propeller shaft dilakukan secara berkala dan teratur agar kondisi dari poros proppeler selalu dalam keadaan baik dan siap diandalkan. Berikut ini merupakan beberapa cara pemeriksaan pada propeller shaft1. Pemerikasaan Kebengkokan Poros Propeller Depan dan BelakangMenggunakan v-blok dan dial tester indicator untuk mengukur run-out poros kebengkokan. Putar poros propeller secara perlahan sampai satu putaran, sambil melihat dan membaca nilai pergerakan jarum dial indicator tersebut. Nilai kebengkokan maksimum 0,8 mm. Apabila hasil kebengkokan poros lebih besar dari nilai maksimum maka perlu penggantian poros. 2. Pemeriksaan Bantalan Spider/Bantalan Universal Joint Periksa bantalan spider dari keausan atau kerusakan secara visual. Periksa gerak bebas aksial bantalan spider dengan cara memutar yoke sambil menahan kuat poros propeller. Nilai gerak bebas aksial bantalan adalah lebih dari 0,05 mm. Apabila gerak bebas aksial bantalan lebih besar dari nilai maksimum, maka perlu penggantian bantalan spider. 3. Pemeriksaan Clearance antara Universal Joint dan Needle Roller Bearing Pengukuran clearance atau celah spider bearing 4. Keausan dan Kerusakan Center Support Bearing Periksa bearing agar dapat berputar secara bebas tanpa hambatan namun tidak kocak atau longgar. 5. Pemeriksaan Keausan Alur-Alur Sleeve Yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan cara memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan namun bisa bergerak maju mundur dengan lancar. 6. Pemeriksaan Keausan Alur-Alur Ujung Propeller Depan terhadap Flange maupun Yoke Propeller Belakang Dengan menggunakan metode yang sama dengan nomer 5 yang dilakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller Pemeriksaan Karet Bushing Rubber Bushing maupun Penutup Debu pada Center Bearing Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center Pemeriksaan Keseimbangan Poros PropellerMenggunakan alat khusus roller instrument lakukanlah pengecekan ketidakseimbangan poros propeller. Apabila ditemukan tidak seimbang unbalance maka perlu dilakukan balancing dengan memasang bobot pemberat balance.PERAWATAN PROPELLER SHAFTSelain pemeriksaan diatas, pada poros proppeler wajib selalu dilakukannya perawatan secara berkala dan teratur. Perawatan yang teratur dan benar akan mengakibatkan massa pakai poros proppeler menjadi lama. Berikut ini beberapa langkah atau cara dalam merawat proppeler shaft1. Selalu Menjaga Kebersihan Propeller ShaftLangkah pertama dalam perawatan poros propeller pada mobil adalah dengan cara selalu menjaga kebersihan propeler shaft sebaik mungkin. Mengingat posisi propeller shaft yang berada di kolong mobil dan rentan terhadap kotoran seperti debu, pasir, hingga lumpur maka perawatan hal ini wajib dilakukan oleh pemilik mobil. Kotoran-kotoran yang menempel pada propeller shaft sangat berpotensi menimbulkan karat dan keausan yang cukup parah bagi bagian propeller shaft. Seperti batang poros propeller, hingga pada bearing-bearing yang ada di dalam universal joint. Sehingga, jika kendaraan sering dipakai melintasi medan berpasir atau berlumpur, maka sangat disarankan segera membersihkan lumpur atau pasir yang melekat pada poros propeller. Langkah pembersihan bisa dilakukan dengan cara disemprot air bertekanan agar kotoran dapat menghilang. Dengan begitu tingkat kerusakan akibat karat in bisa di Memeriksa Propeller Shaft dari Keausan, Oblak, dan Kebengkokan secara Teratur Perawatan selanjutnya pada propeller shaft adalah dengan cara melakukan pemeriksaan keausan, keoblakan, serta kebengkokan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara berkala setiap kelipatan km. Kondisi dari propeller shaft yang aus, oblak serta bengkok akan memberikan dampak kendaraan tidak nyaman digunakan. Umumnnya mobil akan terasa bergetar, muncul suara pada kolong mobil yang mengganggu. Untuk mengatasi bisa dilakukan pemeriksaan pada universal joint dan center bearing dari keoblakan, serta perhatikan batang propeller shaft dari benturan dan kebengkokan. Apabila ditemukan universal joint oblak atau poros bengkok, maka perlu dilakukannya penggantian pada jointnya atau ganti secara Memberikan Pelumas Grease secara RutinPerawatan memberikan pelumas grease secara rutin adalah langkah dan cara perawatan propeller shaft yang selanjutnya harus dilakukan secara rutin. Pemberian grease grease up pada propeller shaft umum dilakukan secara berkala setiap kelipatan km dengan menggunakan grease jenis chassis grease. Dalam pemberian grease, dianjurkan menggunakan alat grease gun alat tembak grease sehingga diharapkan grease benar-benar masuk ke dalam bearing dan laher. Berikut ini beberapa posisi pemberian grease yang pada propeller shaft a. Pemberian Grease di bagian universal joint Pastikan grease yang lama telah keluar dari sela-sela roller bearing pada universal joint, hal ini bertujuan memastikan agar grease yang baru benar-benar masuk dan menggantikan grease yang lama. b. Pemberian Grease di bagian center bearingPerlu diingat bahwa center bearing hanya ada di propeller shaft tipe 3 joint atau lebih. Apabila propeller shaft mobil memiliki center bearing, maka perlu diganti greasenya komponen tersebut. Tetapi, jika ada center bearing yang tidak menyediakan katup nipel penggantian gemuk, maka lewati saja center bearing ini. c. Pemberian Grease di bagian slip joint Lakukanlah hal yang sama seperti saat melakukan penggantian grease pada slip joint. Pastikanlah grease yang lama keluar dan tergantikan oleh grease yang Memeriksa Kekencangan Baut Pengikat Propeller ShaftSeperti yang kita ketahui jika propeller shaft ini memiliki tugas dan peran yang sangat penting dan berat dalam menggerakan kendaraan. Kondisi hentakan dan puntiran yang secara tiba-tiba kerap terjadi, hal ini tidak mungkin jika baut-baut pengikat pada propeller shaft akan mengalami kelonggaran dan kendor yang akan berpotensi putus ditengah jalan. Sehingga, pemeriksaan kekencangan baut propeller shaft harus dilakukan secara rutin dilakukan secara berkala setiap setiap km bersama dengan pemeriksaan keausan, keoblakan, dan kebengkokan pada propeller beberapa bagian baut yang wajib dilakukan pemeriksaan dan pengencangan ulang pada propeller shaft Baut pengikat antara Output shaft transmisi dengan yoke bagian depan Baut pengikat center bearing dengan chassis Baut pengikat yoke bagian belakang dengan pinion gear gardan differensial Pastikanlah agar seluruh baut yang ada pada propeller shaft sudah dalam kondisi kencang dan terikat kuat agar kerja dari poros propeller tidak Berkendara dengan Baik dan BenarBerkendara yang baik dan benar adalah berkendara yang patuh akan aturan lalu lintas dan perundang-undangan yang berlaku dalam berkendara termasuk didalamnya dalam membawa muatan yang tidak berlebihan. Kerusakan propeller shaft banyak terjadi dikarenakan kendaraan digunakan mengangkut barang bawaan yang melebihi muatan seharusnya sehingga kerja poros propeller akan berat dalam meneruskan putaran mesin. Selain itu menggunakan kendaraan secara kasar juga akan berpotensi mempercepat kerusakan pada propeller shaft. Sehingga perlunya kesadaran akan penggunaan kendaraan secara normal dan wajar yang mengikut aturan agar kendaraan tetap awet dan tahan pembahasan kali ini mengenai cara pemeriksaan dan perawatan poros propeller pada mobil. Semoga dapat bermanfaat dalam mempelajari chassis pada kendaraan Teknika!
Surveyormemerlukan dokumen berikut ini tersedian sebagai referensi cepat: Peraturan Klassifikasi Instruksi-instruksi kerja Lingkup eksaminasi pada bagian bawah badan kapal dan barang-barang yang menempel padanya dibagi dengan mudah ke dalam dua bagian; barang-barang yang perlu untuk dilakukan survei setiap 2,5 tahun sekali dan barang-barang
PEMERIKSAAN POROS PROPELLER Dalam melakukan pemeriksaan maupun perbaikkan poros propeller, hal yang perlu kita lakukan adalah mendiagnosisnya dahulu. tujuan dari melakukan diagnosis adalah untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada komponen. Diagnosis bisa dilakukan secara getaran dan secara audio atau bunyi yang ditimbulkan oleh unit sistem. Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara audio atau bunyi adalah Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kakau tidak cermat akan terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain. Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara getaran atau bunyi adalah Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut pengikat dan atau lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen. Berikut konstruksi dari propeller shaft. Berikut adalah cara kerja pemeriksaan pada propeller shaft PEMERIKSAAN POROS PENGGERAK DEPAN Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan dan penyebab kerusakan pada axle shaft poros penggerak depan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala dan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih banyak. Untuk melakukan pemeriksaan diwajibkan mengetaui konstruksi axle shaft agar sewaktu melakukan pemeriksaan ataupun perbaikan tidak mengalami kesulitan dalam membongkar maupun merakit kembali. Berikut adalah konstruksi dari poros penggerak depan. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain Pemeriksaan bantalan dilakukan dengan langkah sebagai berikut Melepas kaliper dan piringan rem Periksa kebebasan bantalan dalam arah axial dengan dial indikator. Kebebasan makasimum adalah mm. Setelah dipastikan bantalan masih baik, pasang kembali kaliper dan piringan rem. Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dengan yang baik, dengan melakukan pembongkaran. Pembongkaran dan pemeriksaan-pemeriksaannya adalah sebagai berikut Lepaskan cotter pin, penutup pengunci mur dan mur pengunci bantalan Mengeluarkan minyak pelumas roda gigi differential Melepaskan hubungan tie rod end dengan steering knuckle, dengan menggunakan tracker ball joint. Melepas steering knuckle dari lower arm, dengan melepas baut pemegangnya Melepas poros penggerak depan, dengan memukulnya dengan palu plastik dan memegangnya dengan tangan. Setelah unit poros penggerak terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut Periksa dan perhatikan bahwa harus tidak ada kebebasan dalam outboard joint Periksa dan perhatikan bahwa inboard joint meluncur dengan lembut dalam arah axial Periksa dan perhatikan bahwa kebebasan arah radial dari inboard joint tidak terlalu besar Periksa kerusakan boot. Pemeriksaan panjang standar spec. lihat manual book Untuk penggantian bantalan dapat dilakukan dengan melepas dan membongkar axle hub dengan langkah sebagai berikut Melepas kaliper dan melepas piringan rem disc brake Melepas mur/baut pengikat steering knuckle ke shock absorber Melepas unit axle hub Membongkar unit axle hub Mengganti bantalan Merakit unit axle hub Memasang axle hub depan Dilansirdari Ensiklopedia, temuan pemeriksaan biasanya meliputi, hal berikut, kecuali masalah terkait adminsitrasi disiplin kepegawaian. Baca Juga Dalam kasus tersebut, yang menjadi unsur adalah proyek-proyek di lingkungan tersebut yang sarat dengan kolusi & korupsi. You’re Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Pemeriksaan komponen dilakukan dengan melepas unit propeller, yakni dengan melepas baut pengikat flange yoke ke differential dan melepaskan center bearing pada propeller 3 joint. Setelah propeller terlepas lakukan pemeriksaan 1. Kebengkokan poros propeller depan dan menggunakan V-blok dan dial tester indikator ukurlah run-out poros kebengkokan. Run-out max. = mm2. Keausan dan kekocakan bantalan spider. Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan axial max. mm.3. Periksa clearance antara universal joint spider dan needle roller bearing4. Keausan dan kerusakan center support bearing Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.5. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak maju-mundur dengan lancar.6. Pemeriksaan keausan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller metode yang sama dengan di atas lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller belakang7. Pemeriksaan karet bushing maupun penutup debu pada center pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing.8. Pemeriksaan keseimbangan/ balance poros alat khusus roller instrument lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang un-balance maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu. Setelah pemeriksaan dan penyebab kesalahan atau kerusakan ditemukan maka segera dilakukan perbaikan atau penggantian dengan pembongkaran. Pada saat sebelum melakukan pembongkaran poros propeller sebaiknya diberikan tanda pada bagian-bagian yang berpasangan gb. 23. Pemasangan poros propeller setelah dilakukan pembongkaran harus memperhatikan tanda-tanda yang telah dibuat atau dengan memperhatikan pola pemasangan poros propeller yang terdapat pada buku manual dari kendaraan tersebut Propeller shaft atau dikenal dengan istilah poros propeller ini digunakan pada kendaraan tipe FR Front Engine, Rear Drive, yang artinya adalah mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda yang bertipe FR ini umumnya adalah truk dan container. Sedangkan ada juga beberapa bus yang bertipe FR, tapi lebih banyak bus yang menggunakan sistem pemindah daya RR. Maksud dari RR adalah mesin di belakang dan tenaga putar mesin diteruskan ke roda belakang. Fungsi dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan poros roda belakang. Karena kondisi jalan yang tidak selalu rata, maka poros roda belakang akan bergerak naik dan turun oleh kerja dari suspensi di roda belakang tersebut. Dengan demikian poros propeller tidak hanya meneruskan putaran, tapi harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun. Sebab bila poros propeller tidak bisa mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, akibatnya poros propeller ini bisa patah atau bengkok. Selain itu penerusan putaran menjadi tidak poros propeller ini hanya terdiri atas 2 pemeriksaan yaitu pemeriksaan kebengkokkan dan pemeriksaan kondisi universal joint tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan peralatan v – blok dan dial indicator sebagai pengukur kebengkokkan poros propeller. Langkah pemeriksaannya adalah di bawah ini Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar. Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros propeller. Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut. Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan harus diganti. Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada gambar kea rah maju atau mundur dari universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller. Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa sambungan dari universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller, maka bearing pada universal joint sudah rusak. Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti bearingnya. Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus yang bernama tracker, sehingga pembongkaran tidak merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint. Kerusakan pada poros propeller shaft akan dirasakan dengan getaran pada body mobil. Dan dampak paling buruknya adalah baut – baut sambungan dari poros propeller ke gardan bisa patah. Di jalan ibukota Jakarta pernah terjadi peristiwa sebuah truk terbakar, akibat adanya percikan api yang ditimbulkan karena poros propelernya patah dan terseret di jalan. Sebagaimana anda ketahui juga bahwa tangki bahan bakar truk sangat dekat dengan poros propeller. Memang kejadian ini sangat langka terjadi, tapi kerusakan poros propeller ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab keselamatan pengendara dan penumpang menjadi taruhannya. Propeller shaft poros propeller, atau terkadang disebut poros kopel, adalah salah satu komponen pada sistem transmisi. Komponen ini lebih banyak digunakan pada sistem transmisi mobil penggerak roda belakang atau mobil four wheel drive 4WD. Bentuknya mirip sebuah pipa panjang yang terbuat dari material baja. Lalu, apa fungsi propeller shaft dan bagaiaman prinsip yang bekerja untuk bagian yang satu ini? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya dalam poin-poin berikut ini. Mengenal propeller shaft/poros propeller Propeller shaft adalah salah satu komponen pada sistem transmisi yang berbentuk pipa panjang. Ia terbuat dari material baja sehingga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap gaya puntir. Propeller shaft sendiri memiliki bagian-bagian penyusun seperti rear universal joint, rear slip joint, balance weight, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dirangkai menjadi suatu kesatuan agar cara kerja propeller shaft dapat optimal. Komponen satu ini dipasang pada rangka chassis dan sumbu roda belakang yang disangga suspensi roda belakang. Panjang propeller shaft berbeda-beda, menyesuaikan dengan ukuran kendaraan. Semakin besar dan panjang sebuah kendaraan, maka propeller shaft yang dipasang pun semakin panjang. Sebaliknya, semakin kecil dan pendek sebuah kendaraan, maka propeller shaft pun semakin pendek. Baca Juga 7 Alasan Toyota Sienta Cocok Jadi Mobil Keluarga Indonesia Komponen propeller shaft Dalam menjalankan fungsinya, bagian ini akan dibantu oleh berbagai komponen seperti berikut Slip yoke – komponen yang memiliki fungsi utama untuk menghubungkan proses output transmisi ke sambungan universal di bagian depan. Front universal joint – sambungan universal depan, berfungsi untuk mengikat slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak. Drive shaft – poros penggerak yang memiliki fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint. Rear universal joint – sambungan universal belakang yang melenturkan sambungan penghubung poros penggerak ke yoke. Yoke – berguna dalam memegang rear universal joint dan menghubungkan poros propeller ke differential belakang. Baca juga 7 Fungsi Timing Chain dan Kelebihannya Fungsi propeller shaft Sebelum membahas cara kerja propeller shaft, mari mengenal lebih dulu tentang fungsi poros propeller. Berikut beberapa fungsi utama propeller shaft pada sebuah mobil 1. Meneruskan putaran dari transmisi ke gardan Fungsi propeller shaft yang pertama adalah untuk meneruskan tenaga putar/putaran dari transmisi ke gardan, terutama saat mobil melintas di jalanan tidak rata. Dengan adanya universal joint, poros propeller dapat bergerak sesuai dengan permukaan jalan. Jadi, putaran transmisi menuju gardan pun tidak akan terganggu. 2. Memindahkan putaran dari transmisi ke gardan Selanjutnya, propeller shaft juga berfungsi untuk memindahkan putaran dari sistem transmisi ke gardan. Dengan propeller shaft, perpindahan ini dapat dilakukan tanpa adanya kejutan dan getaran. Anda pun bisa mengemudi dengan nyaman dan aman. Itulah kenapa propeller shaft harus selalu dalam kondisi baik. 3. Menyesuaikan perubahan jarak antara transmisi ke gardan Terakhir, propeller shaft bertugas menyesuaikan perubahan jarak antara sistem transmisi ke gardan. Saat mobil bergerak, jarak di antara sistem transmisi dengan gardan bisa berubah. Nah, agar putaran dari transmisi bisa tetap diteruskan, maka harus ada komponen yang dapat menyesuaikan kondisi tersebut. Propeller shaft adalah komponen yang dimaksud. Baca Juga Cara Membersihkan Kaca Lampu Mobil yang Buram Cara kerja propeller shaft Sebenarnya, cara kerja propeller shaft cukup sederhana. Komponen ini bekerja dengan meneruskan putaran dari sistem transmisi menuju gardan poros axle roda belakang, tak peduli kondisi apa pun yang dilalui kendaraan, entah itu jalan bergelombang atau menanjak. Saat bekerja, propeller shaft bergerak memutar karena memang fungsinya untuk meneruskan putaran. Namun, selain gerak memutar, propeller shaft juga bergerak naik turun menyesuaikan kondisi permukaan jalan. Gerak naik turun ini disebabkan karena propeller shaft terhubung dengan poros roda belakang yang berkaitan dengan sistem suspensi. Nah, gerak naik turun tersebut kadang membuat panjang propeller shaft berubah. Agar perubahan tersebut tidak membahayakan, maka komponen ini dilengkapi dengan rear universal joint dan rear slip joint. Keduanya bertugas untuk menyesuaikan panjang serta posisi propeller shaft sesuai kebutuhan mobil. Baca Juga Cara Bayar Pajak STNK Online Terbaru Itulah pembahasan mengenai fungsi dan cara kerja propeller shaft. Bagi Anda pemilik mobil Toyota 4WD, pastikan komponen yang satu ini selalu dalam kondisi prima agar berkendara tetap aman dan nyaman. Lakukan service rutin di bengkel Auto2000 untuk menjaga agar propeller shaft tetap bekerja sebagaimana mestinya. Kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. - Овру ιፗጀфኘх ιбаዱеգушαቅ
- Ε ጅዟдяፗоբω ψо
- ሐапсоз и
- Իኄу րեμоፏиφጂφ
- Клоሳυδа ቄкэηиպа
- Уриռеዷ ትнቬξоν ባдеψንсвоጭυ оμիкаሲው